Obor Asian Games
Obor tersebut akan dibawa keliling di 54 kota dan kabupaten di 18
provinsi di Indonesia dengan menempuh jarak sekitar 18.000 kilometer.
Setelah
mengelilingi Indonesia kurang lebih satu bulan, obor tersebut rencananya akan
tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno tepat pada saat acara pembukaan pada 18
Agustus 2018.
Api pada obor
itu bukan sembarang api. Api diambil dari sumber api abadi di India yang tidak
boleh mati saat dibawa dengan pesawat. Bagaimana bisa?
Berikut 5
fakta unik terkait Obor Asian Games 2018:
1. Api abadi dari India
Api obor
sengaja didatangkan dari India. Mengapa? Karena India merupakan tuan rumah
Asian Games untuk pertama kalinya pada tahun 1951.
Api ini diambil
dari lokasi api abadi Asian Games di India, yaitu Stadion Nasional Dhyan Chand
di New Delhi, tempat Asian Games pertama kali digelar di India.
Di India,
obor api diserahkan secara simbolik oleh Indian Olympic Association (IOA)
President, Narinder Batra, kepada Ketua Komite Penyelenggara Asian Games
Indonesia, Erick Thohir.
Api sengaja
didatangkan dari sumber api abadi dari India sebagai lambang semangat yang
terus menyala untuk menjaga kebersamaan dan persahabatan serta semangat untuk
berprestasi.
2.
Dibawa dengan Pesawat, tak boleh mati
Api abadi
dari India itu dibawa dengan perlakuan khusus dan tak boleh padam hingga tiba
di Indonesia. Api dibawa dengan pesawat Boeing 737 400 milik TNI AU.
Pertanyaannya,
bagaimana membawa api dari India ke Indonesia dengan menggunakan pesawat tanpa
membuat api padam?
"Menyala
terus tidak pernah mati, sampai sekarang ya ini. Dibawa dengan alat
khusus," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu
Sutisna saat jumpa pers di Museum Pusat Angkatan Udara Mandala, Yogyakarta,
Selasa (17/7/2018).
Api dibawa di
dalam alat yang disebut tinder
box yang berbahan bakar gas. Setiap kali habis, bahan bakar
diisi kembali agar api tidak mati.
"Lentera
ini menyala dengan gas, Sekali diisi bisa kuat sampai 10 jam," katanya.
Untuk
berjaga-jaga, pihak panitia Asian Games 2018 menyediakan tinder box cadangan
di dalam pesawat.
3.
Dikawal 5 pesawat tempur T-50 Golden Eagle
Lima pesawat
tempur T-50 Golden Eagle milik TNI AU sukses mengawal pesawat yang membawa api
obor Asean Games.
Sekitar pukul
08.00 WIB, pesawat mendarat mulus di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta. Peraih
medali emas Olimpiade 1992, Susi Susanti, membawa api obor turun dari pesawat.
Setelah itu,
Susi menyerahkannya ke Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu
Sutisna.
Lalu,
Marsekal TNI Yuyu Sutisna bersama Sri Sultan HB X dan Susi Susanti membawa api
Asian Games 2018 menuju Museum Pusat Angkatan Udara Mandala Yogyakarta dengan
menggunakan kendaraan yang telah disiapkan dengan dikawal Pasukan Bregodo dari Keraton
Ngayogyakarta.
4.
Api abadi Mrapen kebanggaan Indonesia
Setelah tiba
di Indonesia, api abadi dari India akan disatukan dengan api abadi yang diambil
dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Penyatuan api tersebut akan digelar pada
hari Rabu (18/7/2018), di Candi Prambanan, Yogyakarta.
Setelah
disatukan, api yang sudah disatukan ini akan dibawa menuju Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat dengan berlari.
"Nanti
bentuknya torch atau obor. Jadi torch Asian Games 2018 akan dibawa dengan
berlari," ujar Virza Reskyana Indra, Torch Organaiser Relay Asian Games
2018.
Api Abadi Mrapen
merupakan fenomena alam karena faktor gas alam yang keluar dari perut bumi.
Akibatnya, muncul api yang hingga saat ini tidak pernah padam.
Api ini
menjadi bagian penting dalam perayaan Tri Suci Waisak. Selain itu, api untuk
pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON), di antaranya Pekan Olahraga Nasional
(PON) mulai PON X tahun 1981, POR PWI tahun 1983 dan Haornas, juga diambil dari
tempat ini.
5.
Dikirab keliling Nusantara
Obor Asian
Games 2018 akan dikirab keliling 54 kota dan kabupaten di Indonesia. Berikut
ini rutenya:
Yogyakarta-Semarang
(18 Juli)
Solo (19-20
Juli)
Blitar-Kepanjen-Malang
(20 Juli)
Bromo-Probolinggo-Situbondo-
Bondowoso (21 Juli)
Banyuwangi
(22 Juli)
Gilimanuk-Kuta-Tanah
Lot-Tampak Siring-Denpasar-GWK Bali (23-25 Juli)
Mataram (25
Juli)
Raja
Ampat-Sorong (26-27 Juli)
Tanjung
Bira-Makassar (28-29 Juli)
Banjarmasin
(30 Juli)
Aceh (31
Juli)
Danau
Toba-Tobasa-Tapanuli Utara (31 Juli-1 Agustus)
Pekanbaru-Siak
(1 Agustus)
Bukit Tinggi
(2 Agustus)
Jambi (2
Agustus)
Palembang-Musi
Banyuasin-Panukal Abab Lelatang Ilir-Prabumulih-Ogan Ilir-OKI (3-7 Agustus)
Tulang
Bawang-Lampung (7-8 Agustus)
Serang (9-10
Agustus)
Purwakarta-Bandung-Garut
(10-12 Agustus)
Cianjur-Bogor
(13-14 Agustus)
Istana
Bogor-Gelora Bung Karno Jakarta (15-18 Agustus)
Di
Yogyakarta, obor akan dikirab keliling Yogyakarta, mulai Pagelaran Keraton
hingga Tugu Yogyakarta pada Kamis (19/7/2018). Dari sini, obor akan dilepas
menuju Solo.
Comments
Post a Comment